Rabu, 17 Agustus 2011

Pernikahan Impian Sesaat Sebelum Ajal Menjemput

Malam minggu yang lalu, ada seorang cowok (kakak kelas waktu di SMA), tiba-tiba main ke rumah. 

Sempat merasa heran saat itu, kenapa ni cowok bisa nyasar ke sini ? aku kebingungan sendiri.

Terus terang sudah 2 tahun lebih pintu rumah ini tertutup dan tidak pernah menerima kehadiran makhluk Tuhan yang satu itu. (cowok...hmmm menyedihkan..wkwkwk..)

Setelah melawati basa basi yang lumayan panjang. Akhirnya dia pun bercerita tentang hidupnya.

"Aku sudah menikah Dew. " Ucapnya dengan nada sendu...

"Wow..bagus doong, selamat yach. jawab ku kala itu.
Aku ingin segera mengusirnya secara halus setelah mendengar ucapannya. 
Kan ga enak menerima tamu seorang laki2 beristri, apalagi ini malam minggu, bisa jadi fitnah dan takut istrinya Murka kalo sampai tahu.


Melihat gelagat ku yang ingin menyuruhnya pergi, dia buru2 meneruskan ceritanya.

"Aku menikahinya satu tahun lalu, tanpa pernah bisa melewati malam pertama". Ucapnya dengan nada tersekat.

"hmm loh koq bisa ?" jawab ku dengan seribu pertanyaan didalam hati.

"Awal aku mengenalnya, aku sudah mengetahui kalo dia menderita Kanker Otak. Tapi dia begitu manis, begitu tegar dan berhati lembut.  Tak pernah sedikit pun Dia mengeluh atau menyalahkan Tuhan atas semua sakit yang dialaminya. 
Itu yang membuat ku jatuh cinta dan ingin selalu menjaga dan melindunginya hingga akhir hayatnya." ucapnya dengan nada yang begitu menyentuh kalbu.

"Tuhan benar kah ada wanita yang seperti itu, dan benarkah pria yang dihadapkan ku saat ini begitu berhati mulia seperti ini". tanya ku dalam hati.

Sungguh kisah cinta yang sangat memilukan, tetapi juga terlalu sempurna untuk sebuah kisah cinta di jaman seperti ini.

"Kami menikah setelah 1 tahun berpacaran. Begitu bahagianya dia saat mempersiapkan resepsi pernikahan kami, begitu indah senyum dan tawanya saat itu, tak pernah sedikit pun terpancar dari wajahnya kalau dia sedang sakit parah. 
Dia begitu bersemangat mempersiapkan segalanya, dia ingin agar pernikahannya kelak menjadi pernikahan yang paling sempurna di mata orang lain. Aku dan orang tuanya tidak tega untuk melarangnya melakukan semua persiapan itu, kami sudah sering memintanya untuk beristirahat dan menjaga kesehatannya. Tetapi Dia selalu menolak, dan berkata : "Aku kuat koq Beib"
Tapi justru hal itulah yang menyebabkan kondisinya melemah, 3 hari sebelum hari H dia ambruk. 
Kami Panik dan segera membawanya ke rumah sakit.
Disamping tempat tidurnya, aku tak hentinya menangis sambil menggenggam tangannya. Ku bisikan ditelinga bahwa aku sangat mencitainya dan ingin segera menikahinya."
"Bangunlah sayang, kamu harus kuat, aku sangat membutuhkan kamu...
Aku sangat mencintai kamu...kita akan segera menikah..
Ayooo,,bangunlah...aku ingin melihat kamu menggunakan baju pengantin itu..." aku terus membisikan kata-kata itu ditelinganya..dan berharap dia bisa segera membuka matanya dan membalas ucapan ku : "aku juga sayang kamu, Beib"  

Oh God...begitu memilukan ceritanya tanpa terasa air mataku deras mengalir bersama dengan setiap kata yang terucap dari bibirnya.

"2 hari dia koma, hari ke 3 dia membuka matanya, hari tepat dimana seharusnya kami melakukan pernikahan.
Dia tersenyum manis sekali dan berkata kepada kami bahwa dia ingin tetap menikah, dengan kondisinya yang seperti ini dan walaupun harus dilakukan diatas tempat tidur rumah sakit ini.
Saat itu kami tak kuasa menolak keinginannya".

"Aku takut sekali, Dew. 
Aku merasa dia akan pergi meninggalkan aku..
Aku ingin memberikan kebahagian yang telah menjadi mimpinya selama ini, sebelum ajal menjemputnya". Ucapnya diiringi tangis yang tertahan. Begitu rapuh laki2 ini saat itu, karna cintanya yang begitu besar pada kekasihnya.

"Akhirnya kami pun menikah.Ya..diatas tempat tidur rumah sakit...
Setelah ijab kabul selesai..dia begitu bahagia..
"Beib, kamu jangan menangis...aku begitu bahagia bisa menjadi istrimu.., kalau aku pergi..jangan iringi kepergian ku dengan air mata yach.., aku cuma minta kamu sering menengok aku di peristirahatan ku..bawakan bunga mawar merah kesukaan ku..
"Huuuust...jangan menangis.." ucapnya lagi sambil menghapus air mata ku dengan tanganya lemahnya Dew..

"Kamu harus tetap melanjutkan mimpi kamu Beib, walaupun tanpa aku, carilah wanita baik yang akan mendampingimu, nikahi dia dan sayangi dia seperti kamu menyayangi aku...Aku Ikhlas..dan ingin selalu melihat kamu tersenyum dari surga nanti...dia berkata dengan sangat lirih Dew.., aku pun makin tak kuasa membendung tangisku kala itu..ku peluk dia..dan berkata..kamu harus kuat sayang...Jangan tinggalkan aku.."

"Dia menghembuskan nafas terkahirnya dalam pelukan ku..
Aku menangis sejadi-jadinya..mencoba membangunkannya dgn mengguncang-guncangkan tubuhnya...walaupun aku tahu dia tidak akan kembali lagi...." Ucapnya pilu...

Dan air mataku pun semakin deras mengalir mendengar semua ceritanya...
Ku genggam tangannya seraya berkata..."Tabah lah.., dia telah bahagia di sisi Allah, kamu telah memberikan kebahagian dan mewujudkan mimpi terakhirnya."

Setelah Laki-laki itu pulang..
Aku termenung sendiri dikamar..
Betulkah ada kisah cinta yang seperti itu..
Kisah cinta sejati dan tulus..di jaman yang seperti ini...
Alangkah bahagianya wanita itu..mendapatkan cinta yang begitu besar dari kekasihnya...(hmmm....jadi iri...).

Selamat Jalan Sahabat...
Walupun aku tak sempat mengenal mu..
Tapi Doa ku selalu menyertaimu..
Semoga Allah..menjagamu dengan baik..dan memberikan tempat terindah di surganya kelak.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar